Cara membuka pintu dengan baik dan benar:
1. Pegang handel pintu.
2. Geser handel pintu ke kiri atau kanan.
3. Sudah selamat pintu anda terbuka.
Pintu adalah sebuah bukaan pada dinding / bidang yang memudahkan sirkulasi antar ruang-ruang yang dilingkupi oleh dinding / bidang tersebut. Pintu biasanya ditemukan pada bangunan, misalnya rumah. Selain itu, pintu juga terdapat pada kendaraan, lemari, dan lain-lain.
Kebanyakan pintu terbuat dari kayu dan selebihnya, dalam penggunaan yang terbatas terbuat dari aluminium, besi dan plastic PVC. Pintu kayu terdiri dari beberapa jenis. Yang paling umum adalah pintu yang terbuat dari kayu utuh. Selain itu juga terdapat pintu kayu jenis "flush", yang di dalamnya terdapat ruang hampa.
Flush door dikenal pula dengan engineering door, teknologi ini muncul sebagai subtitusi pintu kayu solid mengingat semakin sulitnya kayu keras dari hutan alam dan semakin meningkatnya kebutuhan akan pintu seiring peningkatan kebutuhan terhadap perumahan.
Saat ini perumahan menengah ke bawah lebih banyak menggunakan jenis pintu engineering door, karena harga lebih murah tetapi model dan desain sangat variatif dan menarik. Mengenai kekuatan tergantung dari proses produksinya dan pemilihan bahan.
Source: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pintu
SEJARAH PINTU:
Di awal peradaban, sebut saja Mesopotamia, tradisi membanting pintu saat marah pasti belum ada, karena pintu masih berupa kulit hewan atau kain.
Pintu dari batu atau perunggu baru muncul ketika martusia mulai mampu membangun gedung-gedung monumental.
Di Pompeii ada peninggalan pintu terbuat dari marmer, yang kemungkinan besar berasal dari masa pemerintahan Kaisar Agustus di awal abad I.
Bahkan sebuah pintu perunggu berukuran 8 x 2,5 m masih terpasang di Gedung Pantheon (tahun 112) di Roma.
The British Museum juga memiliki koleksi sebuah pintu kayu berukuran 2,4 x 1,2 m dari Mesir yang telah berusid 3.000 tahun.
Jadi, pintu memang telah menjadi kebutuhan manusia sejak lama.
Pintu-pintu purba di Roma atau Yunani menggunakan teknologi engsel yang masih sederhana, yang dipasang di atds dan bawah daun pintu.
Barangkali supaya bisa memilih hendak dibuka dari atas, atau dari bawah. Pintu kayu yang populer sampai sekarang, sejak dulu pun sudah ngetop di Mesir dan Mesopotamia.
Konstruksinya hampir tak beda dengan pintu yang kini kita kenal, terdiri atas balok vertikal dan horizontal sebagai ambangnya. Bahkan terkadang ilengkapi dengan kunci dan engsel.
Pintu perunggu tidak hanya bertahan dan berkembang di zaman Romawi dan Yunani, tetapi terus dipakai sampai abad XX.
Di Romawi, misalnya, pintu perunggu yang digunakan biasanya berdaun ganda, tetap dengan poros atas-bawah.
Model pintu seperti ini ternyata dipertahankan saat kejayaan Kekaisaran Romawi bergeser ke Byzantium
Buktinya bisa dilihat pada pintu Katedral Aya Sophia di Istanbul, salah satu bangunan monumental dalam sejarah peradaban manusia, buatan tahun 537.
Teknik cor perunggu itu menyebar ke Eropa, terutama ke Jerman dan Italia Selatan. Salah satunya pintu cor perunggu di Katedral Hildesheim yang dipenuhi relief cerita sejarah.
Karena beratnya, pintu Gotik membutuhkan engsel yang besar-besar dari besi tempa, bahkan terkadang untuk memperkuat daya pegangnya engsel dilengkapi lempeng besi yang menjepit pintu sampai setengah lebarnya.
Namun khusus untuk pintu ruangan penting, engsel-engsel yang besar ini dipercantik bentuknya meniru gulungan surat kuno.
Memasuki zaman Renaissance (1350 - 1650), arsitektur pintu menggunakan papan. Selain lebih ringan, tidak melengkung, pintu papan juga lebih leluasa untuk diberi dekorasi.
Pada abad XVII, Perancis mulai memperkenalkan pintu kaca yang semula adalah perpanjangan jendela hingga ke lantai.
Tak heran bila dalam waktu dekat dari bangsa yang terkenal romantis dan pesolek ini kemudian muncul pintu bercermin.
Di daerah Wild West Amerika, abad XIX adalah masa kejayaan pintu ayun yang tingginya cuma separuh dan dipasang di tengah ketinggian kusen (ingat saja film koboi).
Ragam pintu terus berkembang. Ada pintu Belanda - yang terdiri atas bagian atas dan bawah, seperti yang banyak terdapat di daerah pecinan di Indonesia.
Di Asia Timur, Cina misalnya, pintu terbuat dari papan utuh di bagian bawah, sedangkan bagian atas menggunakan "teralis" kayu yang ditutup kertas.
Serupa dengan di Cina, pintu tradisional Jepang shoji juga menggunakan materi kertas.
Pintu geser berangka kayu berdinding kertas itulah yang mengilhami pintu geser modern.
Menemani pintu geser, inovasi lain pintu abad XIX dan XX adalah pintu putar, pintu lipat, pintu kanopi dengan poros di atas kerangka, dan pintu gulung (rolling door). (Dari pelbagai sumber/Sht)
Nando 9b-2 sanmar 2
No comments:
Post a Comment